makalah sejarah perkembangan kota modern
PERENCANAAN KOTA
“SEJARAH PERKEMBANGAN KOTA MODERN”
DISUSUN OLEH:
ANISA RAHMAWATI F 231 16 012
CELINE NATALIA F 231 16 037
ELMA PRATIWI AMRI F 231 16 045
NUR FAIZAH WULANDARI F 231 16 033
PRASTIO BUDI F 231 16 019
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PROGRAM S1 PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNVERSTAS TADULAKO
TAHUN AJARAN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya kota merupakan konsentrasi rumah tangga di pinggir-pinggir sungai yang diorganisasi mengelilingi penguasa atau biasanya pemimpin agama atau pendeta gereja yang kemudian diteruskan oleh kelompok pendeta yang menyelenggarakan pengendalian yang sistematis dan kontinyu terhadap panen, tenaga kerja dan lain-lain. Dari peninjauan sejarah perkembangan dan pertumbuhan kota secara spesifik diperoleh gambaran mengenai hal-hal yang menyangkut proses perkembangan dan pertumbuhan kota, faktor-faktor penggerak perkembangan dan pertumbuhan kota, dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat dipakai didalam usaha pengarahan dan penyusunan arah dan besarnya perkembangan dan pertumbuhan kota.
Perkembangan kota secara umum menurut Branch (1995) sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi internal yang menjadi unsur terpenting dalam perencanaan kota secara komprehensif. Namun beberapa unsur eksternal yang menonjol juga dapat mempengaruhi perkembangan kota. Beberapa faktor internal yang mempengaruhi sebuah kota antara lain yaitu :
Keadaan geografis mempengaruhi fungsi dan bentuk fisik kota. Kota yang berfungsi sebagai simpul distribusi, misalnya perlu terletak di simpul jalur transportasi, dipertemuan jalur transportasi regional atau dekat pelabuhan laut. Kota pantai, misalnya akan cenederung berbentuk setengah lingkaran, dengan pusat lingkaran adalah pelabuhan laut.
- Tapak (Site) merupakan faktor-faktor ke dua yang mempengaruhi perkembangan suatu kota. Salah satu yang dipertimbangkan dalam kondisi tapak adalah topografi. Kota yang berlokasi di dataran yang rata akan mudah berkembang ke semua arah, sedangkan yang berlokasi di pegunungan biasanya mempunyai kendala topografi. Kondisi tapak lainnya berkaitan dengan kondisi geologi. Daerah patahan geologis biasanya dihindari oleh perkembangan kota
- Fungsi kota juga merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan kota-kota yang memiliki banyak fungsi, biasanya secara ekonomi akan lebih kuat dan akan berkembang lebih pesat dari pada kota berfungsi tunggal, misalnya kota pertambangan, kota yang berfungsi sebagai pusat perdagangan, biasanya juga berkembang lebih pesat dari pada kota berfungsi lainnya;
- Sejarah dan kebudayaan juga mempengaruhi karekteristik fisik dan sifat masyarakat kota. Kota yang sejarahnya direncanakan sebagai ibu kota kerajaan akan berbeda dengan perkembangan kota yang sejak awalnya tumbuh secara organisasi. Kepercayaan dan kultur masyarakat juga mempengaruhi daya perkembangan kota. Terdapat tempat-tempat tertentu yang karena kepercayaan dihindari untuk perkembangan tertentu. Unsur-unsur umum seperti jaringan jalan, penyediaan air bersih berkaitan dengan kebutuhan masyarakat luas, ketersediaan unsur-unsur umum akan menarik kota ke arah tertentu.
Pengertian perkembangan kota juga terbagi atas 2 yaitu kota klasik dan kota modern, berikut penjabarannya :
1. Pengertian Kota (Klasik) dari Amos Rappoport Kota adalah suatu pemukiman yang relatif Besar, Padat dan Permanen serta Terdiri dari Kelompok Individu-individu yang heterogen dan segi sosial
2. Pengertian Kota (Modern) yaitu Kota dirumuskan suatu pemukiman bukan dari ciri-ciri morfologi kota tetapi dari suatu pemusatan fungsi yang menciptakan ruangan-ruangan dan hirarki tertentu.
Namun dalam makalah ini kami akan memaparkan satu jenis kota saja yaitu kota modern. maka dari itu kami mengangkat tema “ sejarah perkembangan kota modern “
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa kah yang dimaksud dengan kota modern ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan kota modern?
3. Bagaimana karakteristik kota modern ?
4. Kota apa kah yang merupakan contoh kota modern ?
1.3. Tujuan
“ Agar pembaca memahami dan mengetahui apa yang dimaksud dengan kota modern, sejarah perkembangan kota modern dengan karakteristik yang dimilikinya, serta mengetahui kota apa saja yang termasuk kota modern ”
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kota Modern
Kota merupakan tempat hidup yang terbaik, inilah pola pikir manusia modern saat ini. Manusia yang hidup pada abad sekarang ini cenderung ingin mendapatkan fasilitas terbaik, serta layanan yang terbaik juga. Kota menyediakan sebagian keinginan manusia yang membuat manusia memburu kota sebagai tempat hidup dan tempat huni atau bahkan tempat kerja. Pada hakikat nya jarang sekali kota - kota yang memberikan tempat hidup, tempat huni dan tempat kerja sekaligus, tetapi pada kota – kota modern, hal – hal ini sudah dipikirkan dari sebelum permasalahan muncul. Yaitu para perencana kota yang berpandangan menyeluruh selalu memikirkan tempat kerja yang dekat dengan tempat huni hal ini dilakukan demi kenyamanan dan keefesienan waktu yang dimiliki, serta menghindarkan para pekerja yang komuter pada area kota. Pekerja komuter dinilai tidak efektif dan kurang memberi rasa nyaman terhadap pekerja.
Kota modern tidak hanya menitik beratkan pada fisik kota saja, tetapi lebih menyeluruh lagi dengan berpandangan bahwa kota adalah dan sejarah kota membentuk satu keasatuan hati kota modern yang nyaman untuk ditinggali, baik itu tempat tinggal, tempat bekerja. Bentukan fisik kota sangat dipengaruhi oleh sejarah kota yang mengikat, paduan dari sejarah dan pembangunan modern membentuk bentukan fisik yang unik dan menjadi ciri khas serta daya tarik tertentu bagi kota – kota modern. Fisik yang dominan dengan sejarah biasa nya di abadikan guna mengenang sejarah tersebut, sementara fisik yang dieksplorasi oleh sentuhan modern selalu menjadi pusat perubahan baru guna bergerak dari masa atau waktu tertentu. Sementara sosial sangat erat kaitanya dengan dengan budaya, budaya dapat membentuk ruang sedemikian rupa dan hal ini dapat dipelajari secara luas, seperti orang eropa selalu mempunyai kecenderungan bersifat aktif (ruang sebagai tujuan pembentukan massa), hal ini memungkinkan bangunan mengelilingi ruang, selain itu tekstur tanah yang mendukung dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan ruang aktif. Sedangkan orang asia walaupun tidak keseluruhan, memiliki kecenderungan bersikap pasif (ruang sebagai akibat pembentukan massa) hal ini dikarenakan karena budaya asia yang cenderung simpel.
Kota sangat dipengaruhi oleh ekonomi, ekonomi pada kota dapat terbentuk secara teori ekonomi sebagai pendekatan atau ekonomi terbentuk berdasarkan budaya yang menekankan pada aspek sosial yang mempunyai budaya dalam perekonomian. Budaya dalam ekonomi merupakan faktor eksternal untuk mempengaruhi secara langsung kegiatan ekonomi maupun bentukan fisik ekonomi dari suatu kota. Tetapi budaya dapat menjadi faktor yang penting unutuk melihat kecenderungan ekonomi suatu kota itu berjalan atau berkembang. Karena sangat erat budaya dapat menjadi kebiasaan ataupun panutan – panutan yang dapat membawa ekonomi itu bergerak kearah kecenderungan tertentu. Sementara sejarah suatu kota hanya menjadi pengalaman dalam proses ekonomi yang berjalan dan berkembang disuatu kota. Sejarah dapat membentuk budaya, dan budaya itu dapat mempengaruhi ekonomi, tetapi sejarah tidak dapat mengintervensi ekonomi secara langsung. Karena sejarah kota tidak memiliki peran yang signifikan dalam perekonomian.
2.2 Sejarah perkembangan Kota Modern
Pada sejarah perkembangan Kota Modern yang di mulai pada tahun 1960 dimana pembangunan monumen dan bangunan berskala besar sebagai representasi pembentukan bangsa baru dan ciri khas bangs. Dan muncul kota Mega Urban yang terdiri dari sub sistem-sistem yang saling bergantung, terlokalisir yang terdiri atas pusat-pusat kota, metropolitan, daerah-daerah perluasan dan didalamnya terdapat berbagai macam bentuk daerah yang bersifat alami,pertanian,rekreasi yang dilintasi oleh jalan arteri.
Dilanjutkan pada tahun 1970-1980 dimana dilakukannya urbanisasi secara besar-besaran,dan proyek yang dilakukan pada perumahan rakyat,serta penggusuran kaki lima. Hingga pada tahun 1990 pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak swasta seingga terjadi penyebaran kota secara pesat yaitu rencana pembangunan kota baru, kota satelit.
Berikut berupa ilustrasi dari perkembangan kota Satelit pada periode zaman kota Modern :
sumber: Pxhere.com
Reaksi terhadap permukiman pekerja dan permukiman satelit yang direncanakan, dan terus dilanjutkan melalui konsepsi Garden City sebagai suatu inovasi untuk memecahkan masalah permukiman kota-kota yang padat industri, dicetuskan pertama kali oleh seorang reformis kemasyarakatan Bangsa Inggris, Ebenezer Howard.
Dasar falsafah Howard tentang kota baru adalah bahwa bagian-bagian dari kota harus merupakan suatu organisme yang berkaitan satu sama lain serta ada pembatasan fungsional, sehingga setiap perkembangan mempunyai kaitan dengan perkembangan kota tersebut secara keseluruhan. Atas dasar falsafah inilah kemudian ia mengembangkan ide Garden City yang prinsipnya mengembalikan manusia pada lingkungan permukiman yang manusiawi, mengembalikan hubungan erat antara manusia dan lingkungan, meningkatkan kualitas kehidupan secara bermasyarakat dan ekonomis.
Berikut berupa ilustrasi dari perkembangan Garden City pada periode zaman kota Modern :
sumber:Archdaily.com
Secara konseptual, ide Garden City ini didasarkan pada kenyataan yang perlu diperbaiki, yaitu suatu kehidupan yang sudah dianggap tidak manusiawi di kota besar yang mengutamakan kegiatan kerjanya di bidang industri. Keadaan permukiman pekerja pabrik-pabrik khususnya, dilukiskan sebagai suatu lingkungan yang telah mengalami degradasi drastis di segala bidang kehidupan dan penghidupan, yaitu degradasi kemasyarakatan dan moral, degradasi lingkungan fisik dan degradasi kehidupan ekonomi. Keadaan inilah yang kemudian dilihat oleh Ebenezer Howard sebagai suatu hal yang makin memperbesar degradasi tersebut. Konsepsi Garden City bertitik tolak dari reaksi terhadap kemerosotan kualitas dan kondisi kehidupan di kota besar akibat revolusi industri, maka untuk mengembalikan lingkungan kehidupan baru yang dapat mengurangi kemerosotan kehidupan di kota dan meyerap kegiatan usaha kota besar tersebut ke lingkungan baru di sekitar kota besar.
2.3 Karakteristik Kota Modern
Dari pengertian kota yang dimasud dengan kota modern, maka kota modern adalah kota yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Kota modern tempat hidup yang nyaman.
Hidup dikota modern menjadi impian semua orang, kota modern mampu menyuguhkan daya tarik yang luar biasa. Sehingga banyak sekali orang tertarik untuk tinggal dan hidup dikota modern. Kota modern sendiri memiliki standart kenyamanan yang tinggi, dengan definisi nyaman yang berbeda – beda antara setiap orang. Tetapi kenyamanan dapat dirasakan bersama apabila dalam segi layanannya sudah maksimal dan menyeluruh.
Dibawah ini beberapa persepsi nyaman yang mampu didefinisikan.
a. Fasilitas yang baik dan lengkap.
Manusia modern memilih kota sebagai tempat tinggal, tempat hidup dan tempat bekerja salah satunya dengan melihat fasilitas yang ada didalam kota tersebut, infrastruktur yang melimpah dan mencukupi semua kebutuhan masyarakat merupakan kenyamanan tersendiri bagi masyarakat tertentu. Fasilitas umum yang memang dirancang dan dibentuk oleh pemerintah secara seragam dan menyebar merupakan kebutuhan masyarakat yang mampu dipenuhi oleh pemerintah. Bentuk kebutuhan – kebutuhan bersama ini dapat mendorong kelengkapan fasilitas suatu kota. Kota modern mengunggulkan fasilitas lengkap dan perawatan yang baik menjadi daya tarik tersendiri untuk orang bertempat tinggal dan hidup dikota itu. Fasilitas yang lengkap tidak hanya pengaruh dari pemerintah, tetapi swasta dan para ekonomian berperan dalam memenuhi fasilitas yang dibutuhkan karena kepentingan yang berbeda – beda.
b. Pekerjaan yang bergengsi.
Pada daerah perkotaan yang modern saat ini, memiliki area pekerjaan yang dekat menjadi konsen tersendiri. Pekerjaan yang dekat dapat menimbulkan rasa aman dan rasa tertarik terhadap kawasan tersebut, karena selain dapat mengefesienkan waktu pekerjaan yang dekat juga dapat menimbulkan rasa semangat dan dapat membawa keluarga untuk tinggal ditempat tersebut. Kota modern memberikan gradasi pekerjaan yang berbeda – beda, sehingga terkadang kota memberikan pekerjaan yang dianggap memiliki gengsi yang lebih tinggi dibanding desa atau daerah semi kota. Perbedaan berdasarkan gengsi inilah yang menarik penduduk untuk bekerja dikota, apalagi perbedaan gengsi ini mempengaruhi perbedaan pendapatan yang signifikan. Sehingga orang – orang desa melakukan urbanisasi yang malah akan membebani kota dalam kouta kota. Sebaiknya kota memang harus menyediakan pekerjaan yang mempunyai gengsi tinggi, tetapi kota juga harus mampu mengontrol urbanisasi.
c. Terdepan dalam segala hal.
Kota selalu up to date terhadap teknologi terbaru, tetapi kota juga menerima info terdepan baik positif ataupun negatif, hal ini yang membuat kota ditempatkan sebagai tujuan nomor satu bagi barang – barang negatif ataupun nomer satu dalam menerima infomasi. Kota memang seharusnya mutakhir terhadap apapun, tetapi pada hakikat nya haruslah ada filter yang mampu membatasi kemutakhiran kota ini. Kota ideal ataupun kota modern memiliki semua ini merupakan daya tarik dan kekuatan yang dapat menjadi hal yang positif dan negatif. Dalam perkembangannya kota menjadi wadah untuk semua kegiatan yang modern, baik itu yang privat dan non privat. Secara khusus kota modern haruslah memiliki teknologi yang mutakhir, fasilitas yang terbaru dan telengkap, visual yang artistic dan memiliki daya jual, serta memiliki kerangka ilmu ekonomi terbaik dalam penerapanya.
2. Paradigma kota modern sebagai kota nyaman.
Kota yang nyaman memiliki banyak pandangan terhadapnya, termasuk juga kota modern, banyak sekali yang beranggapan kota modern adalah kota yang nyaman. Tapi hl ini harus melalui pembuktian terlebih dahulu, sedangkan kota yang nyaman adalah kota modern itu juga harus melalui pembuktian yang akurat terlebih dahulu juga.
a. Kota dengan sejarah rupawan.
Sejarah kota merupakan investasi tersendiri dalam menentukan bentukan kota maupun menentukan budaya kota itu. Sejarah yang baik dapat mencerminkan tatanan kota yang baik berdasrkan hirarki maupun berdasarkan kehidupan kota tersebut. Sejarah yang kurang menguntungan akan memberi akibat terhadap kurang harmonisnya susunan bentukan kota serta kurang hidupnya suasana kota secara menyeluruh.
b. Life style sebagai tri sula kota
Mengandalkan gaya hidup sebagai ujung tombak untuk menghadapi tantangan globalisasi merupakan paradigma yang dibuat untuk kota modern. Karena gaya hidup mampu menyumbangkan bentukan – bentukan kota yang membentuk suatu kesatuan baru sebagai hasil pengembangan budaya. Yang pada hakikatnya dapat di manfaatkan untuk kota modern menghadapi era globalisasi baik dari segi ekonomi maupun sosial hingga fisik yang menjadi hal penting dalam susunan kota modern.
3. Kota modern sebagai kota ideal.
Kota modern dipandang sebagai kota yang maju dan mampu memenuhi kebutuhan hidup orang banyak, terutama kualitas kehidupan yang mumpuni menjadi hal wajib pada kota modern. Kota ideal adalah kota yang mampu menyelaraskan sosial, fisik, dan ekonomi berbalut dengan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh kota tersebut.
a. Masyarakat Sejahtera dalam financial
Kota modern harus didukung oleh masyarakat yang sejahtera dalam financial, walaupun tidak semua masyarakat golongan keatas, tetapi setidaknya kota modern mampu mengangkat masyarakat nya menjadi masyarakat kelas elit walaupun tidak mapan. Artinya walaupun masyarakat nya kelas bawah, tetapi kota tersebut tetap menyediakan fasilitas kelas satu untuk masyarakat itu.
b. Kota terdepan dalam pelayanan
Kota modern harus menyediakan pelayanan dan selalu mengedepankan layanan nya guna menarik para human urban untuk tinggal dan menetap pada kota modern itu. Pelayanan- pelayanan yang dikedepan kan adalah pelayanan – pelayanan umum yang mampu memenuhi kebutuhan para pengguna kota atau masyarakat umum.
c. Visual kota mengundang pesona
Kota yang ideal dan modern dapat dilihat dari fisiknya, secara visual kota terlihat tertata. Secara kenyamanan dapat dirasakan langsung dan tidak perlu melihat dengan cara - cara yang lain lagi. Karena visual dan pesona telah merubah rasa ketidaknyamanan menjadi sesuatu yang lebih menarik dan mengundang.
2.4 Contoh Perkembangan Kota Milan Sebagai Kota Modern
Milan merupakan kota yang berada pada Negara Italia, kota yang berada pada bagian Eropa yang cenderung menganut budaya dan sejarah eropa. Milan adalah kota yang memiliki daya tarik untuk orang hidup disana. Biaya hidup dikota Milan mungkin mahal dan berbeda dengan kota – kota di eropa lainnya. Milan ialah kota yang dinamis dan sangat progresif dalam banyak cara, Milan bukan lah tempat turis seperti roma tapi bahkan Milan lebih baik dalam beberapa hal. Di Milan banyak orang asing yang tinggal dan menetap sehingga menyuguhkan budaya yang campuran dan beragam di kota ini. Milan adalah kota bisnis internasional, tetapi masalah – masalah kemiskinan dan tunawisma juga masih mendera kota Milan. Sama seperti kota – kota yang lain. Secara fisik terletak diwilayah Lombardy, populasi penduduk nya mencapai 1,3 juta, kota Milan merupakan kota industry terbesar di italia dan banyak sektor yang berbeda yaitu manufaktur tekstil dan pakaian, pabrik mobil, kimia, alat – alat mekanik, dan mesin berat serta industry lainya adalah pariwisata dan fashion. Milan berada pada tempat yang strategis, yaitu pintu gerbang kesemenanjung italia yang selalu menjadi tempat pertempuran pada masa dahulu. Secara sejarah Milan adalah kota Kristen yang dimiliki oleh kerajaan romawi, secara tidak langsung bangunan – bangunan kuno Milan terdapat gereja – gereja yang kental dengan budaya kristiani dan romawi. Dalam hal seni, bangunan – bangunan kuno ini memiliki gaya artistic tersendiri sehingga banyak orang yang tertarik pada kota ini baik secara fisik maupun secara sejrah dan budayanya.
Negara italia menempati peringkat delapan dalam indeks kualitas hidup tetapi pada PDB / perkapita menempati urutan ke duapuluh tiga yang ini berarti terjadi kesenjangan antara masyarakat satu dan yang lainya. Akan tetapibila kita menarik garis ke kota Milan, kota Milan ditempati oleh para pengusaha yang memiliki kelas elit sehingga sangat sedikit sekali kesenjangan yang terjadi di kota Milan.
Berikut dari perkembangan kota Milan sebagai kota Modern :
sumber:Pccuriatti.photoshelter.com
BAB III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kota, sebagai bentuk kehadiran realitas sosial merupakan hal yang tidak mungkin lagi terseleksi dalam neraca perkembangan zaman. Kota adalah sebuah teritori yang pengertiannya terus berubah sejalan dengan dinamika kota itu sendiri. Kota tidak hanya mengemukakan wilayah goegrafis tertentu (place), tetapi juga seperangkat kegiatan (work), dan dinamika penduduk yang terus bergerak. Kota merupakan museum besar dan bangunan-bangunan di dalamnya adalah artefak (benda-benda bersejarah) sebagai perwakilan dari nilai budaya. Orientasi suatu kota dapat dilihat dari pengalaman dan sejarah kota tersebut. Cara mengetahui sejarah atau asal usul kota tersebut dengan menemukan elemen penanda atau atribut penanda tersebut.Kota berasal dari turunan studi perencanaan kota (urban planning) menjadi perancangan kota (urban design). Urban planning yaitu suatu kajian yang mengarah pada penataan ruang yang dekat hubungannya dengan kewilayahan lalu bermuara pada tata guna lahan dengan mengadaptasi setiap lekuk tata ruang perkotaan, sedangkan pada urban design, kota lebih berdimensi fisik dan lebih dekat dengan dinamika arsitektural dengan menekankan pada keindahan dan kenyamanan ruang-ruang perkotaan.
Begitu pula pada kota modern yang tidak hanya menitik beratkan pada fisik kota saja, tetapi lebih menyeluruh lagi dengan berpandangan bahwa kota adalah dan sejarah kota membentuk satu keasatuan hati kota modern yang nyaman untuk ditinggali, baik itu tempat tinggal, tempat bekerja. Bentukan fisik kota sangat dipengaruhi oleh sejarah kota yang mengikat, paduan dari sejarah dan pembangunan modern membentuk bentukan fisik yang unik dan menjadi ciri khas serta daya tarik tertentu bagi kota – kota modern. Fisik yang dominan dengan sejarah biasa nya di abadikan guna mengenang sejarah tersebut, sementara fisik yang dieksplorasi oleh sentuhan modern selalu menjadi pusat perubahan baru guna bergerak dari masa atau waktu tertentu.
Komentar
Posting Komentar